Agam, 9 Agustus 2025 – Dosen Departemen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (FIP UNP), Imam Muthie, M.Pd., turut berperan aktif sebagai panitia dalam pelatihan “Pengembangan Pembelajaran Deep Learning Terintegrasi Flipped Classroom dengan Kerangka STEAM” yang diikuti oleh 90 guru Sekolah Dasar (SD) dari Gugus II dan III Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Kegiatan ini berlangsung di SDN 13 Guguk Randah dan menjadi bagian dari upaya strategis mempersiapkan pendidik menghadapi kurikulum nasional terbaru.
Pelatihan ini dipimpin oleh Ketua Panitia Atika Ulya Akmal, M.Pd., dengan dukungan tim yang terdiri dari Imam Muthie, M.Pd. dan Ns. Rika Novariza, S.Kep. Kegiatan menghadirkan narasumber lintas daerah, antara lain Ary Kiswanto Kenedi, M.Pd. (Universitas Samudra), Ghenny Aoisi, M.Pd. (SDN 05 Pauh Pasaman), Ainil Nilam Suri, M.Pd. (SDN 01 Campago Ipuh Bukittinggi), dan Metrianis, M.Pd. (Pengawas SD dan TK Kota Bukittinggi).
Selain itu, dua tutor sejawat, Yudia Suryatama, S.Pd. dari SDN 13 Batu Gadang Padang dan Ari Novendra, M.Pd. dari SDN 21 Bandar Buat Padang, turut mendampingi sesi praktik pembelajaran. Pelatihan ini juga didukung oleh mahasiswa S2 Pendidikan Dasar UNP, Sanseni Safitri dan Anisa Amanda, yang terlibat dalam membantu teknis kegiatan.
Menurut Kepala Unit Kerja Kecamatan IV Koto, Zulkifli, S.Pd., M.Pd., pelatihan ini sangat relevan dengan tuntutan kurikulum baru. Guru tidak hanya diharapkan menyampaikan materi, tetapi juga mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang aktif, kreatif, dan bermakna. Hal ini sejalan dengan filosofi pembelajaran pada PAUD yang menekankan eksplorasi, kreativitas, dan kolaborasi.
Keterlibatan PGPAUD FIP UNP dalam pelatihan ini mencerminkan komitmen perguruan tinggi untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan lintas jenjang. “Pendekatan deep learning dan flipped classroom dengan integrasi STEAM bukan hanya relevan untuk pembelajaran SD, tetapi juga dapat diadaptasi untuk pendidikan anak usia dini. Anak-anak sejak usia dini perlu diajak berpikir kritis, berkreasi, dan memecahkan masalah melalui kegiatan bermain yang terstruktur dan bermakna,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup teknik merancang pembelajaran berbasis proyek, mengintegrasikan unsur sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika, serta memanfaatkan literasi digital untuk memperkaya pengalaman belajar. Melalui praktik langsung, para guru mendapatkan pengalaman mengelola kelas yang mendorong siswa menjadi pembelajar aktif.
Ketua Gugus II, Darmawati, S.Pd., mengapresiasi antusiasme peserta yang hadir sejak pagi, sementara Ketua Gugus III, Ratna Yulia, S.Pd., menilai kegiatan ini menjadi wadah berbagi praktik baik antarpendidik. Semangat kolaborasi ini diharapkan dapat terus berkembang, sehingga pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan sekaligus menantang.
Dengan keterlibatan dosen PGPAUD FIP UNP, pelatihan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini, tetapi juga menjadi jembatan pertukaran gagasan inovatif antarpendidik. Harapannya, model pembelajaran yang dikembangkan dapat menginspirasi guru di berbagai jenjang untuk menciptakan proses belajar yang berpusat pada anak dan relevan dengan kebutuhan zaman.